It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout.
Indonesia telah dikategorikan sebagai salah satu negara dengan jumlah wasting dan stunting yang cukup mengkwatirkan karena memberikan pengaruh signifikan pada generasi masa mendatang. Kejadian wasting mengacu pada anak yang berat badannya terlalu rendah untuk tingginya, dan merupakan indikator malnutrisi akut. Sekitar 3 juta anak Indonesia mengalamai kasus ini (Laporan SUN 2012). Pada 2013, sekitar 7 juta atau 36% dari anak-anak Indonesia mengalami stunting (Riskesdas 2010; SUN 2012; KOMPAS 2013). Kasus stunting dan wasting terjadi akibat kurangnya asupan makanan bergizi bagi ibu hamil dan menyusui serta anak anak yang menyebabkan anak anak lebih rentan terhadap penyakit dan kurang produktif. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi bagi mereka menjadi salah satu penyebab tingginya angka malnutrisi di Indonesia. Selain permasalahan tingkat kesadaran dan pengetahuan gizi, persoalan kemampuan mengakses dan menyediakan makanan bergizi yang rendah juga menjadi rentan kekurangan gizi. Keluarga petani adalah kelompok masyarakat yang cukup rentan kekurangan gizi. Kondisi dan situasi ini banyak dialami oleh para petani, terutama mereka yang bertempat tinggal di wilayah yang terpencil dimana aksesnya masih terbatas seperti keluarga petani.
Business Watch Indonesia berusaha membangun kesadaran petani di wilayah Jawa barat dan Jawa Tengah mengenai pentingnya gizi bagi keluarga mereka serta meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan menggunakan potensi yang ada di sekitar mereka. Persentase status stunting Jawa Tengah dan Jawa Barat adalah 33,9%, dan 33,7% dan menjadi daerah yang memiliki kasus wasted children dan stunted children yang tinggi pada tahun 2010. Progam ini juga berusaha membangun kekuatan para petani melalui penguatan organisasi petani agar mampu mendukung dan memfasilitasi para petani di dalam meningkatkan kemampuan memenuhi kebutuhan gizi keluarga secara berkelanjutan.