Pelatihan mengenai Prinsip dan Kriteria RSPO dan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dilaksanakan pada tanggal 24-26 Februari 2020, yang bertempat di Hotel Arinas, Bandar Lampung. Kegiatan pelatihan untuk pelatih yang biasa disebut Training of Trainer (ToT) ini diikuti oleh 25 peserta, yang terdiri dari anggota KTNA Kab. Way Kanan, beberapa perwakilan petani kelapa sawit swadaya dan perwakilan pendamping perkebunan dari Kecamatan Gunung Labuhan, Kecamatan Baradatu, Kecamatan Rebang Tangkas, Kecamatan Kasui, Kecamatan Pakuan Ratu, Kecamatan Negara Batin, dan Kecamatan Negeri Besar.

Pelatihan yang diselenggarakan dari kerjasama antara Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Way Kanan, Bussiness Watch Indonesia, Solidaridad, dan Pemerintah Kab. Way Kanan ini merupakan serangkaian kegiatan pelatihan yang sebelumnya telah dilaksanakan di Kab Way Kanan. Narasumber menyampaikan materi terkait dengan prinsip kriteria RSPO, Keberadaan Nilai Konservasi Tinggi (NKT), serta disampaikan juga mengenai skema sertifikasi kelompok. Dalam penyampaian materinya, narasumber juga menyematkan sesi diskusi antar peserta pelatihan untuk menilai tingkat pemahaman materi yang ditangkap oleh peserta. Sesi diskusi lebih banyak membahas mengenai ketentuan yang ada dengan kondisi di lapangan dalam proses menuju produksi kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini dilakukan karena materi tentang kelapa sawit yang berkelanjutan masih sangat awam bagi sebagian besar petani dan bahkan pendamping perkebunan, diskusi teknis tersebut mampu membantu meningkatkan pemahaman peserta.

Diharapkan, kedepan para peserta pelatihan ini dapat membantu petani untuk bisa menerapkan prinsip & kriteria RSPO di dalam proses budidaya kelapa sawit serta menjaga Nilai Konservasi Tinggi yang ada di lahannya. Pelatihan 3 hari ini merupakan 2 sesi pelatihan yang berbeda, yaitu Pelatihan untuk Pelatih terkait dengan Nilai Konservasi Tinggi – NKT (24 – 25 Februari 2020), dan Pelatihan untuk Pelatih tentang Prinsip dan Kriteria Standar RSPO (25 - 26 Februari 2020). Materi pelatihan diberikan oleh narasumber yang merupakan praktisi dan konsultan dalam sertifikasi RSPO serta memiliki pengalaman dalam proses audit sertifikasi ini.