It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout.
Boyolali – Kamis 27 Juni 2019, bertempat di Gedung Balai Latihan Masyarakat desa Samiran, Kecamatan Selo, dilakukan syukuran dalam rangka pengolahan perdana unit pengolahan kopi kelompok wanita tani Lestarining Gunung. Acara syukuran ini dilakukan untuk menandai dimulainya proses awal kelompok wanita tani ‘Lestarining Gunung’ dalam memulai proses pengolahan kopi. Dalam acara ini, dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Belanda di Indonesia, Solidaridad, dan perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali. Keberadaan bangunan dan peralatan pengolahan kopi yang telah disediakan oleh Dinas Perkebunan Boyolali, serta mudahnya mendapatkan biji kopi di daerah Selo, menjadikan kelompok ini tergugah untuk dapat mengolah kopi secara mandiri. Sejatinya, bangunan dan peralatan pengolahan kopi yang dimiliki saat ini, sudah ada sejak tahun 2017, namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh anggotanya. Stok kopi dari kelompok ini biasanya didapatkan dari kawasan lereng Merapi dan Merbabu, yang memiliki banyak tanaman kopi.
Kelompok yang beranggotakan 12 orang ini, sekarang telah mampu untuk mengolah kopi dengan menggunakan proses wet process atau pemrosesan basah. Dalam wet process ini, kopi yang telah dipetik merah, akan dicuci dan direndam dengan air untuk memisahkan kopi yang kosong (terapung) dan kopi yang baik (tenggelam). Setelah itu, kopi yang baik akan dikupas dengan menggunakan alat pengupas kulit kopi. Biji kopi yang telah dikupas dan dipisahkan dari kulitnya, akan difermentasi selama 24 jam sebelum dijemur hingga kering. Untuk mendapatkan greenbean, kopi yang telah dijemur, akan diproses dengan menggunakan mesin huller untuk memisahkan greenbean dari kulit tanduk kopi. Green been yang diperoleh selanjutnya akan di sangrai/roasting. Hasil kopi tersebut dapat disajikan setelah hasil roasting kopi di grinder menjadi bubuk.
Dengan ilmu dan pengetahuan tentang pengolahan kopi yang telah dimiliki oleh Kelompok Wanita
Tani ‘Lestarining Gunung’ ini, diharapkan kedepannya produk kopi olahan kelompok ini dapat
menjadi produk yang menjanjikan.