It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout.
Paguyuban Tani Lestari bekerja sama dengan Business Watch Indonesia dan Solidaridad menyelenggarakan workshop untuk mengembangkan pasar teh hijau dan memberdayakan jaringan pabrik teh rakyat pada Desember 2024. Lebih dari 50 petani teh anggota Paguyuban Tani Lestari yang mewakili 14 kabupaten berkumpul di Hotel Posters, Bandung guna melakukan konsolidasi strategi penguatan posisi tawar petani teh di rantai pasok.
Melalui pertemuan tersebut, anggota Paguyuban Tani Lestari menyadari pentingnya pemasaran bersama untuk meningkatkan pangsa pasar bagi teh hijau yang diproduksi petani. Selama ini, hubungan dagang antara petani dan traders/packers/buyers masih bersifat asimetris. Rendahnya daya tawar petani ini salah satunya disebabkan oleh keterbatasan kapasitas produksi pabrik teh rakyat, yaitu hanya 30 – 75 ton/bulan sementara rata-rata angka permintaan perusahaan mencapai lebih dari 100 ton/bulan.
Pertemuan ini menjadi sarana membangun kesadaran kolektif petani mengenai adanya kebutuhan mendesak untuk melakukan konsolidasi jaringan petani dan membangun pemasaran bersama. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi tawar petani, menambah alternatif rantai distribusi, dan meningkatkan serapan teh hijau. Dengan demikian, pendapatan petani pun ikut meningkat sehingga meningkatkan motivasi mereka untuk terus merawat dan mempertahankan perkebunan teh.
Dalam pertemuan ini, anggota Paguyuban Tani Lestari mulai diajak untuk melakukan langkah awal identifikasi kapasitas produksi dari masing-masing wilayah penghasil teh. Kesadaran kolektif yang dibangun dalam pertemuan ini harapannya juga dapat disalurkan kepada petani teh di masing-masing wilayah.