+62271 788 9342
bwi@watchbusiness.org

Good Agricultural Practices (GAP) untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan

Rabu 15 April 2020

Dalam rangka pembinaan petani kelapa sawit swadaya menuju peningkatan produksi kelapa sawit berkelanjutan, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Way Kanan, beserta Bussiness Watch Indonesia, Solidaridad, dan Pemerintah Kab. Way Kanan mengadakan kegiatan pelatihan Good Agriculture Practice (GAP) Kelapa Sawit, bagi calon pelatiih (ToT). Kegiatan ini diselenggarakan pada 18-19 Februari 2020, bertempat di Hotel Sinar, Kabupaten Way Kanan dengan diikuti oleh perwakilan anggota KTNA Kab. Way Kanan, perwakilan petani kelapa sawit swadaya dari beberapa Kecamatan, serta perwakilan dari pendamping Perkebunan yang ada di tiap Kecamatan di Kab. Way Kanan. Mereka yang nantinya akan menjadi tim pelatih bagi petani.

Kegiatan ToT yang dilaksanakan selama 2 hari ini dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan Kab. Way Kanan, Arifin, S.Sos. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perkebunan Kab. Way Kanan menyampaikan tentang harapannya kepada para peserta pelatihan, untuk bisa menerapkan ilmu yang didapatnya. Para pelatih petani ini diharapkan mampu menularkan ilmu yang didapatnya, kepada petani kelapa sawit lainnya, sehingga bisa merubah tatanan pengelolaan kelapa sawit menjadi lebih baik.

“Ilmu yang sudah didapat pada pelatihan ini, nantinya harus bisa disampaikan kepada petani lain, agar pengelolaan kelapa sawit di Kabupaten Way Kanan, semakin membaik dan meningkat”, ucapnya.

Acara ToT tentang GAP ini diisi oleh Bp. Bambang Mulyadi dari Balai Penelitian Karet Sembawa, yang menyampaikan materi mengenai bahan tanam unggul serta proses pembibitan kelapa sawit. Materi tersebut penting untuk disampaikan, mengingat permasalahan utama yang ada di petani kelapa sawit Kab. Way Kanan adalah kesalahan bahan tanam atau penggunaan bibit kelapa sawit asalan. Selain penyampaian materi, kegiatan pelatihan ini juga diisi dengan kegiatan diskusi antara peserta pelatihan dengan narasumber.

Selain narasumber dari Balai Penelitian Karet Sembawa, kegiatan ToT ini juga diisi oleh narasumber dari UNILA, yakni Bp. Rusdi dan Ibu Lestari yang menyampaikan tentang hama penting pada tanaman kelapa sawit, dan perawatan tanaman kelapa sawit pada fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan (TM), dan pemanenan.

Diharapkan dengan diikutinya pelatihan tentang GAP ini, peserta pelatihan dapat menyampaikan ilmu yang didapat ini kepada petani lain di lingkungannya. Dengan diterapakannya GAP pada kelapa sawit secara tepat dan benar, produksi kelapa sawit akan meningkat dan kelestarian alam akan terjaga.

LATEST UPDATE