Hutan merupakan carbon sink terbesar kedua setelah laut. Sebagai salah satu carbon sink utama, hutan memiliki peran besar dalam mengatur keseimbangan iklim. Pepohonan merupakan mesin utama hutan untuk menyerap emisi karbon yang dihasilkan oleh pertanian, industri, dan pembakaran lahan. Emisi karbon merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Konservasi dan pengelolaan hutan yang baik diperlukan untuk mendukung kelestarian dan keberlangsungan lanskap di sekitarnya, termasuk sektor pertanian.

Berawal dari sebuah riset kehutanan pada tahun 2016, Business Watch Indonesia mengembangkan sebuah program yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan konservasi hutan dan di sisi lain mampu menyokong penghasilan masyarakat. Program ini berlokasi di kawasan Gunung Merapi dengan menggandeng masyarakat dan pemerintah desa dari 10 desa dari Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam program tersebut, Business Watch Indonesia melakukan konservasi vegetasi asli di Taman Nasional Gunung Merapi serta melakukan penanaman tanaman kayu yang bernilai ekonomis, termasuk kopi. Upaya perlindungan lingkungan juga dilakukan melalui sosialiasi perilaku bertanggung jawab, termasuk melalui penguatan pengelolaan kelompok untuk konservasi lingkungan dan air, serta percontohan pertanian rendah karbon, mengingat sebagian besar petani di kawasan Merapi adalah petani hortikultura dan tanaman perkebunan.