+62271 788 9342
bwi@watchbusiness.org

Teh

Sektor teh Indonesia memberikan penghidupan bagi jutaan orang termasuk petani, pemetik dan pekerja kebun yang bekerja baik di Perkebunan Rakyat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta dengan jumah produksi nasional tahun 2016 sebesar 144.015 ton. Berdasarkan kepemilikan lahan kebun teh, petani merupakan aktor yang dominan dibandingkan pelaku lainnya seperti perkebunan besar milik Negara dan perkebunan besar milik swasta. Jumlah petani berdasarkan data dari Kementerian Pertanian pada tahun 2011 adalah 96.845 KK. Rata-rata petani memiliki lahan 0,64 Ha. Namun demikian produktivitas kebun teh petani jauh lebih rendah dibandingkan dengan perkebunan besar milik Negara dan perkebunan besar milik swasta. Namun demikian, seiring dengan peningkatan tantangan perubahan iklim dan konversi lahan, jumlah perkebunan teh nasional menurun setiap tahun, dengan rata-rata penurunan 3,9% untuk perkebunan swasta, 2,2% untuk perkebunan negara dan 1,3% untuk perkebunan rakyat.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, Business Watch Indonesia mengembangkan program sertifikasi Lestari untuk memfasilitasi para produsen teh Indonesia menghadapi tantangan perubahan iklim, persoalan kualitas dan kuantitas dengan membangun system yang berkelanjutan dengan prinsip-prinsip Lestari. Sertifikasi berkelanjutan ini dapat menjadi panduan bagi semua pelaku dalam rantai pasok untuk meningkatkan produktivitas teh dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.

Business Watch Indonesia juga memfasilitasi para petani teh dalam membangun jaringan pemerintah sehingga mereka dapat mengakses program-program tahunan pemerintah untuk membantu mengembangkan usaha pertanian petani. Business Watch Indonesia membantu kelompok petani di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang bergabung dalam Paguyupan Tani Lestari yang beranggotakan 34.000 petani untuk mengakses program pemerintah membangunkan pabrik pengolahan teh rakyat dari Kementerian Perindustrian. Hasilnya, pabrik rakyat di Paninggaran, Pekalongan telah beroperasi untuk mengolah pucuk teh dari perkebunan rakyat dan beberapa pabrik akan segera berdiri di kelompok-kelompok petani lainnya. Di sisi lain, Business Watch Indonesia juga mendorong perusahaan-perusahaan negara dan swasta untuk terlibat dalam pengembangan sektor the Indonesia yang berkelanjutan dengan berpartisipasi dalam sertifikasi Lestari sebagai produsen maupun sebagai pembeli. PT Mitra Kerinci telah mengadopsi sertifikasi Lestari dalam system produksi dan menghasilkan produk the yang berkelanjutan. Business Watch Indonesia memfasilitasi pengembangan jaringan para produsen teh Lestari dengan para actor dalam rantai supply guna mendorong keterlibatan serta peran aktif para aktor dalam rantai pasok untuk mendukung pengembangan sektor teh Indonesia yang berkelanjutan.

LATEST UPDATE